Kamis, 23 Oktober 2014

Sistem-Sistem Ekonomi Serta Pandangan Mengenai Bisnis

1.      Sistem Ekonomi

A.    Sistem Ekonomi Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emasmaupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor (dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.

B.     Sistem Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme merupakan sistem ekonomi dan sosial yang cenderung ke arah pengumpulan kekayaan oleh individu tanpa gangguan kerajaan dan berasaskan keuntungan. Takrif individu di sini juga boleh merujuk kepada sekumpulan individu seperti syarikat. Sistem ekonomi kapitalis berdasarkan kuasa pasaran  bebas dalam menentukan pengeluaran, kos, menetap harga barang dan perkhidmatan, pelaburan dan pendapatan. Pengkritik sistem kapitalis selalu berhujah bahawa sistem ini mewujudkan jurang perbezaan yang ketara antara yang kaya dengan yang miskin. Kapitalisme berasal dari perkataan ‘ capital ‘ yang bermaksud “modal”.

C.     Sistem Ekonomi Komunisme
Sistem Perekonomian Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang
tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan.


D.    Sistem Ekonomi Sosialisme
Sistem ekonomi sosialisme yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Sistem ekonomi sosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kam kapitalis atau kam borjuis mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh.

E.     Sistem Ekonomi Fasisme
Fasisme dikenal sebagai sebuah ideologi yang muncul dan berkembang di abad ke-20. fasisme adalah suatu paham sistem ekonomi yang mengedepankan bangsa sendiri dan menganggap rendah bangsa lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan. Fasisme juga muncul di Italia, Jepang, dan Jerman. Dan juga di Negara-negara seperti Spanyol dan Jepang.

F.      Sistem Ekonomi Demokrasi
Sistem Demokrasi Ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang perseorang. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula. Sistem ekonomi demokrasi ini yang digunakan di Negara Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2.      Perbedaan Bisnis yang Mencari Keuntungan dan yang Tidak Mencari Keuntungan
Menurut saya perbedaan dari bisnis yang mencari keuntungan dengan yang tidak mencari keuntungan mendasar pada bidang usahanya. Serta perbedaan dari sebuah sistem bisnis yang dijalankan berbeda.
Sebagai contoh, bisnis yang mencari keuntungan sangatlah banyak sekali, misalkan saja perusahaan dagang yang secara otomatis akan mencari keuntungan yang tinggi dan sangat menghindari dengan sebuah kerugian. Namun bisnis yang tidak mencari keuntungan bisa kita lihat dari sebuah yayasan sosial yang mementingkan kebutuhan bersama, atau membantu sesama yang kurang mampu tanpa memungut biaya atau keuntungan apapun, contohnya yayasan sosial untuk penderita kanker. Di yayasan tersebut semua biaya dan kebutuhan yang diperlukan oleh penderita kanker yang di tamping, berasal dari donator-donatur yang peduli kepada sesame. Jadi penderita kanker yang berada di yayasan sosial tersebut dapat dengan tenang dan tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya pengobatan kanker yang cukup mahal harganya.

3.      Pandangan masyarakat sekarang dengan masyarakat zaman dahulu tentang profesi bisnis.
Pada masa lalu, kebanyakan dari orang tua kita memandang sebelah mata tentang pekerjaan bisnis. Bisnis jarang sekali dianggap sebagai profesi. Dari berbagai kalangan, mulai dari orang yang berintelektual sampai orang yang ahli agama ada rasa malu untuk menerjuni bidag bisnis. Namun untuk zaman sekarang persepsi demikian telah hilang dari benak manusia, masyarakat saat ini tidak lagi memandang rendah ataupun sebelah mata, bisnis saat ini sudah menjelma sebagai profesi yang sangat tinggi tingkatannya.
Bisnis bahkan sudah menjadi dambaan anak anak muda zaman sekarang. Tidak sedikti dari orang yang beralih profesi lain menjadi profesi bisnis. Contohnya saja, bisnis itu sangat mengasyikkan dan memuaskan batin kita sendiri. Dari bisnis pula tidak sedikit orang yang terjun kedua bisnis mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Ya, walaupun bisnis ini juga tidak muda untuk dijalani, kita harus tahu memanajemen kan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis kita dengan baik dan cermat agar kita tidak terjatuh pada lubang kebangkrutan yang sangat menyeramkan.
Posted on by Unknown | No comments

0 komentar:

Posting Komentar